Jumat, 21 November 2008

Kaki bengkak dan fungsi ginjal mulai menurun

Kaki bengkak dan fungsi ginjal mulai menurun, dapatkah diperbaiki ?

Tanya : Saya seorang mahasiswa, umur 24 tahun, sejak 4 bulan lalu badan bengkak, dimulai dari mata dan kaki, kemudian menyusul ke perut. Saya telah berobat ke tiga dokter. Bengkaknya berkurang, tetapi tidak lama kambuh lagi. Menurut keterangan dokter, ginjal saya mengeluarkan protein dalam urin dalam jumlah banyak. Selama 4 bulan ini saya mendapat obat Prednison, Lasix dan vitamin. Namun setelah pengobatan 4 bulan, saya merasa belum ada perbaikan. Apalagi ketika hasil pemeriksaan laboratorium minggu lalu menunjukkan fungsi ginjal saya mulai menurun. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan nilai kreatinin 2,3. Selain itu, protein di urin masih positif 3. Sebenarnya apa penyakit ginjal saya ? Bagaimana menghilangkan bengkak pada badan? Apakah fungsi ginjal akan menurun? Dapatkah saya sembuh total? Terima kasih atas jawaban Dokter.Sartono, Jakarta Utara.Jawab :Dari informasi diatas dapat dikatakan Anda menderita penyakit ginjal yang menyerang alat saringan ginjal (glomerulus), disebut Penyakit Glomerulonefritis (GN) dan cukup serius, karena berada dalam kondisi yang disebut Sindroma Nefrotik. Pada kondisi ini, proteinuria (protein di urin) tinggi : 3,5 gr/hari, kadar albumin darah rendah, kadar kolesterol darah tinggi, dan bengkak di badan. Bengkak badanBengkak badan muncul karena terjadi kerusakan pada glomerulus suatu kapiler halus di ginjal. Glomerulus ini dilalui darah 1700 liter/hari untuk proses pembersihan. Pada orang sehat, dinding kapiler glomerulus berfungsi sebagai filter/barier, yang secara diskriminatif menyaring darah sehingga hanya bahan-bahan dengan ukuran dan muatan listrik tertentu dapat melalui filter ini, antara lain air, elektrolit, berbagai bahan “sampah” hasil metabolisme tubuh, dan protein dalam jumlah sedikit (< 150 mg/hari). Pada penyakit GN, terjadi kerusakan pada dinding glomerulus sehingga berbagai bahan dapat lolos, yang seharusnya tidak. Protein khususnya albumin bocor melalui filter ini melebihi 3,5 g/hari, akibatnya albumin darah turun, disertai penahanan natrium dan air di tubuh. Secara umum, bila kadar albumin darah turun dibawah 3 g/dl, maka berpotensi mengeluarkan air dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan. Sehingga muncul bengkak di tungkai, kelopak mata, dan ruangan tubuh lain misalnya ke ruangan perut, seperti yang Anda alami. Akibat lain adalah berubahnya metabolisme lipid/lemak pada tubuh sehingga kadar kolesterol meningkat. Kolesterol ini akan menambah masalah pada pembuluh darah termasuk proses kerusakan di glomerulus. Protein yang bocor dari glomerulus akan mengalir melalui pipa tubulus (masih dalam ginjal) yang juga akan menambah kerusakan pada jaringan sekitar tubulus.Penurunan fungsi ginjalPenurunan fungsi ginjal dapat terjadi karena kerusakan bertubi-tubi dan meluas pada ginjal dan dapat menurunkan kemampuan filtrasi glomerulus seperti yang Anda alami. Selain itu juga dapat disebabkan pemakaian diuretik berlebihan sehingga aliran darah ke ginjal berkurang (prerenal). Bila berat badan normal Anda sekitar 50 – 60 kg, maka fungsi ginjal Anda berkisar 35 -40 %. Pemeriksaan laboratorium & biopsy ginjal Bagi pasien yang diduga berpenyakit GN, pemeriksaan urin sangat penting. Dalam hal ini pemeriksaan protein dan sedimen urin. Urin 24 jam diperiksa untuk fungsi ginjal (klirens kreatinin, jumlah proteinuria). Selanjutnya berbagai pemeriksaan darah rutin sampai yang khusus (dipilih sesuai kemungkinan dugaan penyakit tertentu), seperti protein darah, profil lemak darah, elektrolit, komplemen, ASTO, Imunoglobulin, ANF, AntidsDNA, ANCA dsb. Pemeriksaan lain yang diperlukan adalah biopsi ginjal. Jaringan ginjal diperiksa dibawah mikroskop biasa, imunofluoresen dan mikroskop elektron. Pemeriksaan ini akan menentukan lokasi, tingkat kerusakan ginjal, diagnosa jenis penyakit GN serta prognosa (ramalan ilmiah tentang nasib penyakit dan pasiennya). Pada beberapa pasien pemeriksaan ultrasonografi ginjal bermanfaat untuk mengetahui sebab-sebab lain, mengetahui ukuran ginjal dan ketebalan jaringannya. Bila menipis berarti sudah stadium lanjut. Pemeriksaan pasien penyakit GN harus tertuju kepada penetapan apakah penyakit GN ini merupakan penyakit lokal pada ginjal (primer) ataukah akibat penyakit umum (sistemik) pada badan seperti Diabetes Mellitus, Systemic Lupus Erithematosus, Mieloma multiple, Vaskulitis sistemik dsb. Penyakit sistemik dicari melalui rangkaian data-data masa lalu dan keluarga ditambah dengan berbagai pemeriksaan termasuk pemeriksaan laboratorium. Penyakit GN yang primer antara lain Lesi minimal, Glomerulosklerosis Fokal Segmental, GN Membranosa, Nefropati IgA dsb. Setiap penyakit itu mempunyai perjalanan penyakit dan prognosa yang berlainan.PengobatanLangkah pertama untuk masalah bengkak dilakukan diit rendah garam dan pembatasan cairan, selain itu diberikan diuretik (bertugas mendorong pengeluaran air melalui ginjal) tunggal ataupun kombinasi. Namun harus ditentukan target serta monitoring cukup, guna menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti penurunan fungsi ginjal (prerenal) dan hiperkoagulasi. Selain itu diit rendah protein untuk mengurangi beban pada ginjal. Obat antikoagulan (pencegah pembekuan darah) diperlukan bila diperkirakan terjadi hiperkoagulasi. Selanjutnya dapat digunakan obat ACE (Angiotensin Converting Enzyme) inhibitor atau ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) untuk mengurangi tekanan dalam glomerulus sehingga memperbaiki filter/ barrier glomerulus untuk memperbaiki kebocoran protein.Namun pada keadaan tertentu pemakaian obat-obat ini harus dipantau secara ketat karena pada sisi lain berpotensi mengurangi fungsi ginjal dan kenaikan kadar elektrolit kalium darah yang berbahaya bagi jantung.Pada penyakit GN primer umumnya digunakan obat steroid. Obat lain yang dipergunakan sebagai kombinasi, tergantung jenis GN, antara lain Siklofosfamid, Klorambusil, Azatioprin, dsb. Pada GN akibat penyakit sistemik maka pengobatan ditujukan terhadap penyakit sistemiknya. Pada penderita Diabetes, misalnya, dimulai dengan pengobatan diet, pengaturan berat badan, olah raga teratur, kemudian pengobatan medikamentosa obat hipoglikemik oral dengan tujuan mengendalikan kadar gula darah pada tingkat normal, mengobati penyakit penyerta yang sudah ada. Penyakit sistemik lainnya diobati secara khusus untuk setiap penyakitnya. Bila tidak ada penyakit sistemik, maka penyakit GN Anda adalah GN yang primer. Akan lebih baik bila dapat dilakukan biopsi ginjal sehingga dapat ditentukan jenis penyakit GN, lokasi dan tingkat kerusakannya, sehingga arah perjalanan penyakit Anda lebih dapat diungkapkan. Dengan tersedianya berbagai strategi pengobatan disamping obat-obat yang sudah ada disini, maka masih ada kemungkinan untuk memperbaiki kelainan yang ada, menekan proteinuria, menghilangkan bengkak, meningkatan fungsi ginjal, termasuk kemungkinan sembuh total. nDr. Nico A. Lumenta, K. Nefrologi RS. MEDIROS

Tidak ada komentar: